Sekolah Daring #day4

Halo!

Minggu ini si adik sudah masuk ajaran baru. Tahun ajaran kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan secara online.


Dia yang udah berbulan-bulan nggak pernah bangun pagi dan berseragam, tentu banyak drama di minggu-minggu pertama sekolah.

Ya bangun kesiangan lah, belum install zoom lah, webcam gabisa nyala, pake ngambek gamau sekolah lah, gamau dengerin pelajaran lah, dan banyakk lagi.

Ya ampun ngurusin bocil satu sekolah aja ribet amaat wkwk.

Tapi aku salut sama guru-guru dan sekolah yang udah mengusahakan sekolah daring ini. Di kondisi yang serba nggak menentu kayak gini, mau nggak mau kita harus terbiasa dengan banyak perubahan. Sekarang sistem diubah sedemikian rupa sehingga berbasis online dan meminimalisir kontak fisik. Kemarin pengambilan buku di sekolah pake sistem drive-thru, jadi nggak perlu turun dari motor atau mobil. Proses pencatatan, monitoring kegiatan siswa bisa melalui wa dan google form. Belajar mengajar pake Google Meet dan tugas-tugas pakai Google Classroom.

Karena serba teknologi, mau nggak mau orang tua juga harus ikut belajar supaya bisa mengawasi progres anak-anaknya. Positifnya, karena anak belajar di rumah, keterlibatan orang tua bertambah. Yang selama ini orang tua melepaskan 99% urusan pendidikan ke sekolah, kali ini orang tua juga punya peran penting dalam pembelajaran anak. Kondisi kayak gini jadi lebih ideal karena dalam belajar nggak hanya butuh peran sekolah, tapi juga orang tua dan anak itu sendiri.

 Berat, tapi lama-lama pasti terbiasa. 

Minggu pertama ini mungkin masih banyak kurangnya, karena guru dan siswanya masih adaptasi. Begitu juga aku yang biasanya bangkong, sekarang harus ikut bangun pagi ngurusin bocil wkwk. Semoga minggu-minggu berikutnya lebih lancar lagi, aamiin.

Stay healthy and see you tomorrow!

Comments