Lebaran 2020 #day5

Halo!

Karena sudah tepat dua bulan dari lebaran idul fitri, mari kita kilas balik cerita lebaran kemarin.

Tahun ini adalah lebaran paling berbeda sepanjang sejarah (hidupku). Yap, apalagi kalo bukan gara-gara pandemi. Lebaran tahun ini diisini dengan rebahan, ngemilin kue kering sambil nonton film.

Nggak ada yang namanya silaturahmi ke rumah tetangga atau saudara. Nggak ada open house. Nggak ada acara makan ayam kodok dan salad buah di rumah teman, haha.

But let me be honest:

Sebagai seorang (self-proclaimed) introvert, aku bahagia sekali bisa lebaran tanpa harus bertemu orang banyak.

Silaturahmi memang menyenangkan, tapi bener-bener melelahkan. Ketemu dengan banyak orang, cipika-cipiki, harus senyum terus dan ketawa walaupun receh wkwk. Kadang harus bertegur sapa dan memohon maaf dengan temennya temen, anaknya temennya papa, sodaranya temennya mama, sepupu dari keponakan ayahnya tetangga, daaan banyak lagi.

Di dalam otak luguku, aku bertanya-tanya. "Kenapa kita harus minta maaf ke orang yang bahkan kita nggak kenal siapa?"

Masih seputar lebaran, tiap tahun aku juga dibingungkan dengan ucapan lebaran yang selalu muncul berbondong-bondong di waktu yang sama pula.

Sejujurnya, aku nggak nyaman dengan chat basa-basi waktu lebaran, yang isinya hampir sama semua. "Selamat lebaran ya", "jika tangan tak bisa berjabat...", "mohon maaf lahir batin", and I'm just like "Dude, what am I supposed to reply?" Pingin nggak balesin, tapi sungkan. Pingin bales, tapi gatau bales apaan. Pingin deh punya bot yang bisa balesin chat lebaran satu-satu dengan format yang sama, wkwk.

Menurutku, akan lebih menyenangkan jika
jika ucapan lebaran dan permohonan maaf kita benar-benar personalized, alias ditulis spesial, nggak cuma copy-paste lalu dikirim ke semua kontak. Dan lebih menyenangkan lagi jika kita ngobrolin topik lainnya kayak: Apa kabar? Gimana lebaran hari pertama kalian? Ibu kalian masak apa nih? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang bisa membawa suasana hangat di antara kita.

Satu hal lagi yang juga bikin aku nggak nyaman (omg i'm so picky) adalah rutinitas baru di kala pandemi yakni video call. Maaf guise tapi aku bukan anak vidcall banget.

Lebaran ini entah kenapa tiba-tiba semua orang ngajakin vidcall. Yang biasanya sepi-sepi aja di grup tiba-tiba ngajakin vidcall, mulai dari temen kelas, temen kos, temen SMA, temen KKN, temen main, keluarga besar, dan banyak lagi. Yaa nggak salah sih, tapi aku capek :(

Pingin ku-decline, tapi takut dikira sombong. Pingin jujur bilang nggak suka vidcall-an, tambah dikira sombong. Akhirnya kubiarkan hp ku tergeletak di kamar dan aku nonton di ruang TV haha. Buatku, vidcall bener-bener menguras energi. And as an introvert, I need to recharge my energy by being alone and spending time only with myself.

Jadi intinya, aku minta maaf (lagi) kalo perbuatanku kurang berkenan di hati kalian. I luv u

Btw beberapa hari lagi sudah Idul Adha. Apakah lebaran kali ini diperbolehkan sholat Id berjamaah di masjid? Hmm kita lihat saja nantii wkwk.

Anw, see you tomorrow!

Comments