Not my best, but at least I've tried
Kamis, 18 Juli 2019.
Jam 12 malem, mendadak ada pikiran kegalauan yang muncul. Memang kalo mulai memasuki tengah malam, biasanya otak makin aktif dan kritis. Biasanya, ide-ide gila nan brilian muncul di waktu-waktu ini. Dan sekarang, “jatahnya” pertanyaan dilematis tentang kehidupan yang muncul.
Pertanyaan sederhana itu membuat aku nggak bisa tidur dan berpikir semalaman. Setelah aku pikir dalam-dalam, aku menyadari sesuatu. Jujur, aku merasa belum ngapa-ngapain dan belum bisa ngapa-ngapain. Astaga, empat tahun ini aku ngapain aja?
Seperti yang kita tahu, masa-masa kuliah adalah masa dimana kita bebas mengeksplor diri. Bebas menentukan pilihan, bebas menentukan arah hidup. Masa dimana kita cukup dewasa untuk mengambil keputusan, dan di sisi lain kita masih cukup muda untuk melakukan trial and error kehidupan.
Kalo kata Taylor sih “You still know nothing, but you know that you know nothing. You're old enough to start planning your life, but you're young enough to know there are so many unanswered questions. I like all the possibilities of how you're still learning, but you know enough.”
Setelah itu aku langsung kepikiran untuk searching dan nyari-nyari info lomba (HAHA dasar ini pelarian aja biar nggak suntuk tugas akhir wkwk). Mumpung aku masih menjabat sebagai anak kuliahan, tentu lomba-lomba khas mahasiswa gak boleh dilewatkan begitu saja. Karena kalo udah melepas jabatan sebagai mahasiswa, udah nggak bakal bisa ikut-ikut kesempatan itu lagi wkwk. Dan akhirnya nemu beberapa lomba yang lumayan cocok, kebanyakan sih tentang lomba desain poster. Langsung deh cus ngerjain.
Dan setelah tiga hari tiga malam nongkrong di depan laptop, akhirnya Selasa dini hari pukul 3 pagi posternya jadi juga! Yay! *brb kretekin punggung*
Poster infografis ini bertema pertanian organik. Aku ambil topik ini karena aku nggak ngerti tentang mekanisasi pertanian dan biosistem itu gimana wkwkw. Selain itu, aku juga pernah belajar sedikit tentang pertanian organik di desa KKN-ku kemarin, jadi seenggaknya ada gambaran walaupun sedikit haha.
It’s not my best yet, but at least I’ve tried! And i’m happy for it.
Kalo ditanya bagian mana yang susah dari bikin desain poster kayak gitu, ya aku bakal jawab semuanya wkwkw. Mungkin memang aku yang terlalu noob, tapi menurutku semua part melelahkan.
Mulai dari niat saja, itu beratnya bukan main. Kalau niat sudah bulat, lanjut ke studi literatur untuk mencari materi yang tidak bisa dibilang mudah juga. Harus bertemu dengan artikel hingga jurnal-jurnal internasional. Kemudian mulai menggambar konsep dasar desain yang akan dibuat. Bikinnya nggak gampang, harus cari referensi dulu seharian (bahkan lebih). Setelah konsep layout sudah oke, lanjut memulai dari kanvas putih bersih itu juga susah. Udah gitu masih harus memilih font dan warna yang nggak boleh sembarangan. Belum lagi ternyata konsep nggak sesuai dengan realita, sehingga harus bolak-balik merevisi ulang sampai aku benar-benar merasa pas.
Proses tersebut nggak cuma memakan waktu 1-2 jam. Mungkin tiga atau empat hari!
Lalu kenapa aku masih semangat buat mengerjakan itu?
It’s an undescribeable feeling. Ada perasaan bangga luar biasa ketika aku berhasil menyelesaikan sebuah karya, dan itu priceless. Perasaan itu seolah menggugurkan semua keringat dan lelah kemarin. Dari canvas untitled.psd yang putih bersih bisa menjadi sebuah karya penuh makna. Ah bangganya bukan main.
Walaupun susah, aku benar-benar menikmati prosesnya.
Apalagi kalo ada temen-temen yang men-support dan memuji kerjaanku. “kerenn fet, lanjutkan!” “sering-sering buka job atau ikut lomba aja fet, biar karyamu menghasilkan duit!” Bukan pamrih atau haus pujian, tapi dorongan dan support dari mereka bikin aku semakin semangat untuk menggali ilmu-ilmu yang lebih dalam lagi.
.
.
*breathe deeply*
Aku tau, harusnya alasan seperti itu juga lah yang mendasari aku dalam mengerjakan tugas akhir.
Memang, tidak ada yang menyenangkan dari proses pembuatan tugas akhir. Studi literatur-penelitian-bimbingan-begadang-coret sana-coret sini-dll. Tetapi bisa dibayangkan betapa bangganya bukan main ketika kita benar-benar bisa menyelesaikannya.
tapi kenapa aku masih sangat denial ya?
Jam 12 malem, mendadak ada pikiran kegalauan yang muncul. Memang kalo mulai memasuki tengah malam, biasanya otak makin aktif dan kritis. Biasanya, ide-ide gila nan brilian muncul di waktu-waktu ini. Dan sekarang, “jatahnya” pertanyaan dilematis tentang kehidupan yang muncul.
“Kamu sudah empat tahun duduk di bangku kuliah. Udah ngapain aja? Sudah cukup berguna kah kamu?”
Pertanyaan sederhana itu membuat aku nggak bisa tidur dan berpikir semalaman. Setelah aku pikir dalam-dalam, aku menyadari sesuatu. Jujur, aku merasa belum ngapa-ngapain dan belum bisa ngapa-ngapain. Astaga, empat tahun ini aku ngapain aja?
Seperti yang kita tahu, masa-masa kuliah adalah masa dimana kita bebas mengeksplor diri. Bebas menentukan pilihan, bebas menentukan arah hidup. Masa dimana kita cukup dewasa untuk mengambil keputusan, dan di sisi lain kita masih cukup muda untuk melakukan trial and error kehidupan.
Kalo kata Taylor sih “You still know nothing, but you know that you know nothing. You're old enough to start planning your life, but you're young enough to know there are so many unanswered questions. I like all the possibilities of how you're still learning, but you know enough.”
Semakin aku belajar, justru aku semakin merasa bodoh.
Setelah itu aku langsung kepikiran untuk searching dan nyari-nyari info lomba (HAHA dasar ini pelarian aja biar nggak suntuk tugas akhir wkwk). Mumpung aku masih menjabat sebagai anak kuliahan, tentu lomba-lomba khas mahasiswa gak boleh dilewatkan begitu saja. Karena kalo udah melepas jabatan sebagai mahasiswa, udah nggak bakal bisa ikut-ikut kesempatan itu lagi wkwk. Dan akhirnya nemu beberapa lomba yang lumayan cocok, kebanyakan sih tentang lomba desain poster. Langsung deh cus ngerjain.
Dan setelah tiga hari tiga malam nongkrong di depan laptop, akhirnya Selasa dini hari pukul 3 pagi posternya jadi juga! Yay! *brb kretekin punggung*
Poster infografis ini bertema pertanian organik. Aku ambil topik ini karena aku nggak ngerti tentang mekanisasi pertanian dan biosistem itu gimana wkwkw. Selain itu, aku juga pernah belajar sedikit tentang pertanian organik di desa KKN-ku kemarin, jadi seenggaknya ada gambaran walaupun sedikit haha.
It’s not my best yet, but at least I’ve tried! And i’m happy for it.
Kalo ditanya bagian mana yang susah dari bikin desain poster kayak gitu, ya aku bakal jawab semuanya wkwkw. Mungkin memang aku yang terlalu noob, tapi menurutku semua part melelahkan.
Mulai dari niat saja, itu beratnya bukan main. Kalau niat sudah bulat, lanjut ke studi literatur untuk mencari materi yang tidak bisa dibilang mudah juga. Harus bertemu dengan artikel hingga jurnal-jurnal internasional. Kemudian mulai menggambar konsep dasar desain yang akan dibuat. Bikinnya nggak gampang, harus cari referensi dulu seharian (bahkan lebih). Setelah konsep layout sudah oke, lanjut memulai dari kanvas putih bersih itu juga susah. Udah gitu masih harus memilih font dan warna yang nggak boleh sembarangan. Belum lagi ternyata konsep nggak sesuai dengan realita, sehingga harus bolak-balik merevisi ulang sampai aku benar-benar merasa pas.
Proses tersebut nggak cuma memakan waktu 1-2 jam. Mungkin tiga atau empat hari!
Lalu kenapa aku masih semangat buat mengerjakan itu?
It’s an undescribeable feeling. Ada perasaan bangga luar biasa ketika aku berhasil menyelesaikan sebuah karya, dan itu priceless. Perasaan itu seolah menggugurkan semua keringat dan lelah kemarin. Dari canvas untitled.psd yang putih bersih bisa menjadi sebuah karya penuh makna. Ah bangganya bukan main.
Walaupun susah, aku benar-benar menikmati prosesnya.
Apalagi kalo ada temen-temen yang men-support dan memuji kerjaanku. “kerenn fet, lanjutkan!” “sering-sering buka job atau ikut lomba aja fet, biar karyamu menghasilkan duit!” Bukan pamrih atau haus pujian, tapi dorongan dan support dari mereka bikin aku semakin semangat untuk menggali ilmu-ilmu yang lebih dalam lagi.
.
.
*breathe deeply*
Aku tau, harusnya alasan seperti itu juga lah yang mendasari aku dalam mengerjakan tugas akhir.
Memang, tidak ada yang menyenangkan dari proses pembuatan tugas akhir. Studi literatur-penelitian-bimbingan-begadang-coret sana-coret sini-dll. Tetapi bisa dibayangkan betapa bangganya bukan main ketika kita benar-benar bisa menyelesaikannya.
tapi kenapa aku masih sangat denial ya?
Keren ka posternya, bagus dan informatif banget, jadi pengen belajar juga.
ReplyDeleteDan ini pun jadi pertanyaan diri saya juga, kaka yang multitalenta sampe udah pernah ke luar negeri aja masih merasa belum apa-apa, apalagi saya yang..
Ah sudahlah..
Terima kasiih hehe.
DeletePertanyaan tsb memang baik untuk direnungkan diri sendiri, tapi nggak perlu dibandingkan dengan orang lain. Karena semua orang punya kelebihan dan jalan hidupnya masing-masing, kan?
Aku yakin kita bakal menemukan jalan kita sendiri, dan mungkin saja tidak dengan cara ke luar negeri. Yuk semangatt! ;)