Energi Baik

Halo! 

Nggak kerasa, ternyata setahun lalu aku jarang sekali menulis di blog. Sekalinya nulis, isinya sambat hehe. Padahal banyak banget momen-momen baru yang sebenarnya pengin aku ceritakan. 

Kali ini ada cerita lama yang ingin aku bagikan di sini. Disclaimer dulu ya teman-teman. Di cerita ini aku nggak sedang peres atau berlagak paling suci. Aku cuma ingin sharing apa yang sedang aku rasakan. 

Jadi beberapa bulan lalu (iya, sudah selawas itu) di tempatku bekerja kami bertukar surat apresiasi ke masing-masing sejawat dan juga atasan. Emang dasarnya aku suka menulis, ya tentu momen ini aku jadikan ajang untuk menyampaikan terima kasihku kepada mereka yang kadang masih terasa canggung untuk kuucapkan. 

Aku nggak tahu sih respon mereka bagaimana, tapi aku mau membahas surat yang mereka kirim untukku. 

Suratnya anonim, jadi aku juga nggak tahu pasti dari siapa siapa saja. And surprisingly, kata-kata mereka bener-bener bikin aku terharu. Aku tunjukkan dua yang menurutku paling makjleb dan bikin aku berlinangan air mata (wkwk alay tapi beneran)




Di tengah hidupku yang begitu gelap dan tanpa arah, membaca surat dari mereka itu bener-bener bikin aku punya semangat lagi. 

Aku nggak menyangka kalo bantuan recehku ini bisa sebegitu besar dinotice dan diapresiasi teman-teman. 

Terharu? Jelas, aku aja nulis ini sambil mewek huhu 😭 

Aku sadar sekali, love language-ku adalah act of service. Dan aku berterima kasih sekali kepada mereka yang sudah appreciate bentuk sayangku ke mereka. 

Aku senang membantu orang bukan karena ingin dipuji, bukan karena cari muka ke orang lain, atau berharap pamrih apapun. 

Tujuan hidupku tuh ingin bermanfaat bagi sekitar. Ini beneran, bukan cuma klise di lembar CV doang wkwk. 

Selama ini aku nggak punya arah hidup. Aku selalu merasa hidupku ini nggak berguna. 

Aku juga memiliki masa lalu sebagai orang yang nggak pernah terlihat. Aku nggak banyak dikenal orang karena memang aku nggak pintar, cantik juga nggak, populer apalagi. Aku nggak pandai bersosialisasi, dan lahir dari keluarga yang biasa-biasa aja. Nggak ada hal yang bisa aku banggakan dari diriku selain aku bisa berbuat baik ke orang lain. 

Dan ketika aku bisa bantu orang lain (sekecil apapun), ada setitik pengharapan "oh ternyata aku bisa juga ya bermanfaat buat orang lain" "Ternyata ini lo fungsi Tuhan menciptakan aku ke bumi" "aku tidak sesampah itu kok". 

Dan itu yang bikin aku bisa hidup sampai sekarang. 

Iya, sesimpel itu. 

Bentuk bahagiaku membantu orang itu juga nggak harus dengan diucapkan terima kasih. Bahkan berbuat baik ketika nggak ada orang satupun, atau misal ke kucing sekalipun, itu juga bikin aku bahagia. 

Aku selalu percaya kalo kita meneruskan kebaikan, kebaikan itu juga akan sampai lagi ke kita. Entah bagaimana caranya. 

Mungkin nggak sekarang, mungkin nggak bentuk uang, mungkin bukan dari orang yang pernah kita bantu. 

Ini bukan tentang mengharapkan pamrih, tapi tentang bagaimana membuat sebuah ekosistem yang apik dan penuh kebaikan. 

Mungkin aja, kamu adalah jawaban dari doa orang lain yang mengharap bantuan. Kehadiranmu dan juga uluran tanganmu bisa benar-benar mengubah hidup seseorang, walaupun kamu merasa itu hal kecil dan sepele. 

Intinya, aku mau mengucapkan banyak terima kasih ke orang-orang sudah memberi kesempatan aku untuk bermanfaat. Terima kasih sudah memberi aku ruang untuk punya pengharapan hidup. 

Aku hidup dari energi-energi baik kalian.

FYI, surat apresiasi itu nggak hanya berkesan buatku lho. Belakangan ini aku baru diceritakan oleh salah satu teman kerjaku juga, tentang bagaimana ia sangat desperate sama kerjaannya waktu itu.

Di benaknya waktu itu sudah terbayang gimana bencinya temen kerjanya melihat kerjanya yang lambat dan banyak salahnya itu.

Tapi begitu ia membaca surat apresiasi dari teman-teman, ia terharu karena semuanya justru men-support dia. Pikiran-pikiran buruk itu sebenernya cuma ada di pikirannya. 

Sehebat itu ya, energi baik tuh? Bisa menjadi titik balik, dan pengharapan seseorang untuk melangkah lebih baik lagi.

Aku kutip kata-kata dari story temanku: 

"Rezeki tidak pernah salah alamat, bedanya ia datang cepat atau lambat. Selalu niatkan seluruhnya untuk ibadah dan ikhlas. Karena sejatinya orang tulus itu tak gentar hadapi apapun." 

Jadi, kalian sudah berbuat baik apa hari ini? 😊



Comments