Reflecting on A Year at Work
November tahun lalu, aku pernah titip doa ke temanku yang tengah umroh di tanah suci. Salah satu doaku: semoga aku dapet kerjaan yang aku bisa hepi ngejalaninnya. Waktu itu posisiku sedang tahap interview di sebuah digital startup dan sedang persiapan untuk volunteering di Surabaya. Jadi dalam pikiranku, keterima atau nggak, semoga ini menjadi jawaban dari doaku. Doaku jarang meminta kerjaan dengan gaji tinggi (walaupun aku tahu berdoalah setinggi mungkin). Tapi menurutku yang pertama dan utama adalah pekerjaan yang aku bisa hepi dulu jalaninnya. Kalo aku bisa tulus dan ikhlas ketika bekerja, insyaallah gaji juga mengikuti. Or at least, gaji berapa pun bisa aku syukuri. Surprisingly, beberapa hari setelah aku titip doa tersebut, interviewerku tiba-tiba menghubungiku dan menawarkan pekerjaan yang aku lamar itu. Aku sudah sampaikan kalo aku masih di Surabaya sebulan ke depan. Puji syukur, beliau justru mau menunggu sampai aku kembali ke Bontang. (Dimana-mana pelama...