Flying Free

Halo! Nggak kerasa sekarang kita udah ada di penghujung tahun, di mana sebentar lagi kita akan memulai tahun baru dengan semangat baru dan other shitties resolution that u’re keep saying every year. lol, jk. Aku ingin mengulas balik sedikit hidupku selama 2018 ini. Tahun ini merupakan tahun yang cukup “ up and downs ” banget buatku. Secara, aku sudah semakin tua dan tanggung jawab juga semakin besar. Banyak cerita dan warna-warna baru, namun banyak juga tangis dan kelabu yang datang silih berganti tahun ini. . . .

Imagine you're in the middle of ocean —pasific, atlantic or whatever u name it— drowning, dying, cant do anything, slowly going deeper and deeper to the bottom of darkness. Losing hope. It's me right now. I was drowning in the darkness, and cannot go back. I'm losing hope. I never had a home. Been my 11st month not coming back home made me realise, i never have a place to tell my story to. Ain't nobody callin' my phone. It feels like my life aint mine. I'm physically and mentally weak, I know. Im such a  bastard. Judge me whatever u're gonna say, underestimate me until you feel superior. Fuck with it, i dont care. People say every life  is precious but nobody care about mine.

Halo! Aku tau kok ini udah telat banget dari tanggal ulang tahunku yang beneran, wkwk. Awalnya juga nggak pingin ngepost di blog karena pasti bakal dikira pamer lah, ndeso lah, atau sebagainya. Tapii… Siapa yang peduli ya? Toh ini blog blogku juga, aku sendiri juga yang baca wkwk. Dan aku yakin kelak akan ada saatnya aku kangen momen ini sehinga aku bisa senyum-senyum sendiri baca blogku wkwk. Di post “ Sepenggal Kisah di Izzati ” sebelumnya, kalian masih ingat tentang cerita Caca dikick dari grup Izzati? Naah, sekarang gantian aku nih yang mengalami nasib kayak gitu wkwk. Aku inget banget aku ngupload cerita itu tanggal 13 Juli, tepat sehari sebelum ulang tahunku. Dan malem itu juga aku langsung dikick dari grup. Hmmmm, gimana nggak mau GR yah? Wkwkw.

Halo! Kali ini aku mau cerita tentang kehidupanku selama liburan semester ini. Liburan kali ini cukup “naik dan turun”. Banyak sedihnya, banyak susahnya, tapi banyak juga senengnya, dan banyak serunya. Yang jelas, banyak ceritanya! Karena semester ini aku nggak pulang ke Bontang, aku kemudian bertekad dalam hati “Aku gak boleh di Jember terus! Aku kudu main keluar entah kemana”. Liburan tanpa pulang kampung itu ternyata lumayan jenuh juga wkwk. Tahun lalu, untuk mengisi kegabutan di Jember (karena harus SP), aku main ke SG di sela-sela kuliah dan sempet magang di Batu selama dua minggu. I called it a “reward” for myself bcs I couldn’t go back home, so I deserved another getaway. Daan tahun ini, Alhamdulillah masih diberi kesempatan buat mencari “pelarian-pelarian” lain wkwk.

Halo. (Ini foto tahun lalu, btw) Sekarang tanggal 29 Juli 2018. Tepat hari ini, dua tahun yang lalu aku ada di Davao City, Filipina. Dan tepat hari ini pula, satu tahun yang lalu aku ada di Singapura. Waaaw aku merasa tua. Dan tahun ini, semoga ada kesempatan buat travelling lagi. Entah kemana pun. Di dalam kepalaku sekarang ini terbesit dua destinasi terdekat: Jakarta dan Bali . Yap, tanggal 18 Agustus nanti akan diadain Asian Games di Jakarta-Palembang. Helloo, siapa siih yang mau melewatkan pesta olahraga terbesar kedua di dunia ini?! Ini kesempatan langka banget, karena jarang-jarang Indonesia mengadakan acara besar kayak gini. Aku mau ngerasain euforianya, walaupun sebenernya aku nggak ngerti-ngerti banget tentang olahraga sih wkwk.

Halo! Minggu ini adalah minggu yang cukup mellow, di mana semua penghuni kos memulai kehidupan pengabdiannya di desa a.k.a KKN. Karena itu, aku jadi pengen cerita tentang para bala-bala izzati ini. Banyaakk banget cerita-cerita tentang mereka yang pingin aku tuliskan semua disini, tapi kayaknya nggak akan selesai wkwk. Jadi aku tulis sebisaku aja ya. Where it all started Sebut saja penghuni Izzati, atau Bala-bala Izzati, atau Bani Izzati, atau Gadis-gadis Omboy, atau sahabat Dahsyat, –atau apapun itu wkwk– mereka ini adalah keluargaku selama di Jember. Mungkin itu kedengeran cukup awkward . Temen kosan, sampe segitunya banget? Tapi emang kenyataannya mereka bener-bener mengubah dan ngeramein kehidupanku terutama di Jember.

Halo! Mumpung malem ini lagi “agak kosong” karena matkul PPB besok diundur, aku pingin ngetik ngetik sedikit di blog yang sudah berdebu ini. Kali ini aku akan cerita tentang beberapa temanku —yang nggak akan kusebutkan namanya— yang menurutku emang pantes buat aku ceritain. Kenapa nggak boleh ngasih tau namanya? Karena aku takut kalo aku sebutkan namanya, mereka jadi besar kepala haha. Kalian nggak perlu tau namanya. Tapi kalo pingin nebak, silahkan. Intinya, tulisan ini bertujuan untuk memberi tahu kalian betapa hebatnya mereka dan betapa bangganya aku punya temen seperti mereka. This is my kind of ngomongin orang di belakang. Wkwk.

Akibat gabut yang berkepanjangan di Bontang, akhirnya siang hari di sini aku isi dengan nonton TV. Haha, sangat berfaedah bukan? Dan kali ini aku mau bahas sedikit tentang program televisi yang aku tonton belakangan ini. Yap, The Amazing Race. Mungkin sebagian besar sudah pernah nonton acara “The Amazing Race”. Kalo menurutku, acara ini lumayan populer di luar sana. Aku nggak tau apakah ini booming juga di Indonesia, tapi pokoknya aku suka! Wkwk oke, kita bahas satu-satu ya.