Yang Madesu Bukan Cuma Gue !
Assalamualaikum. . .
Gue mau cerita. Kemaren kan gue abis main dari rumah daning, dan di situ gue bisa menyimpulkan, bahwa orang madesu di dunia ini nggak cuma gue ! Ternyata Rini sama Daning juga sama madesunya dari gue. Entah itu kabar baik atau buruk. Gue bingung, gue harus seneng atau malah sedih.
Sekedar catatan, madesu itu bukan bakat. Madesu bukan hal yang patut dibanggakan. Dan gue nggak bangga jadi orang yang suram.
Nah, madesu banget kan?
Gue, Rini, dan Daning ini sama-sama suram. Tapi bedanya, gue ini berusaha bangkit dari kesuraman gue, kalo mereka kayaknya nggak. Mereka punya niat bunuh diri. WOW. Dulu gue juga hampir pernah kepikiran. . . Tapi sekarang tidak.
Gue ngobrol sama mereka berdua kemaren. Gue nggak tau sih masalah mereka apa, yang gue tau mereka itu madesu.
F=Gue
D=Daning
R=Rini
D = "Gimana sudah hidup kita, Rin?"
R = "Iya palek. Suram. Gimana ini."
F = *dengerin mereka berdua*
D = "Life is hard. Just keep calm. . . . ."
R = "And suicide"
D = "Kayak apa ya? Tembak-tembakan kah? Kamu nembak aku, aku nembak kamu. Jadi mati bareng kan."
R = "Iya kalo kamu udah mati, tapi kamu belum nembak aku kayak apa ning .__."
D = "Iya ya hahaha, macet kan pistolnya."
F = "Jangan pistol. Punya pistol harus ada sertifikatnya loh. Belinya aja dimana nggak tau"
D = "Pake apa dong ya? Golok aja kah."
R = "Ditusuk, tapi kalo nggak mati gimana?"
D = "Iya, nanti goloknya kan tumpul. Nggak jadi mati deh."
Dan percakapannya sebenarnya masih panjang, cuma gue lupa dan males ngetik.
Diantara mereka, kenapa gue nggak pingin mengakhiri hidup secepatnya? Yang pertama udah pasti masuk neraka. Gue takut masuk neraka. Semua orang yang bunuh diri bakal masuk neraka. Yang kedua, bunuh diri itu sakit. Mau minum baygon, jatuh dari patung pancoran, ngiris pergelangan tangan, gantung diri, tembak-tembakan, tenggelam di Samudra Hindia, semua sakit. Gue takut liat luka.
Yang terakhir, gue belum ngecapai ambisi gue. Ke luar negeri, jadi ilmuwan, liat aurora, lulus SMP, ketemu Justin Bieber. Hidup cuma sekali, kapan lagi coba mau dapetin mimpi kita kalo nggak sekarang? Makanya gue mau ngelunasin semua plan-plan itu, baru deh.
Eh kalo semua mimpi udah dicapai, berarti hidup kita udah seperti yang kita harapkan. Kalo hidup udah sempurna gitu, ngapain coba bunuh diri? Iyakan?
Dari situ gue simpulkan, kalo mimpi(ambisi) itu membuat hidup kita lebih baik. Kita jadi punya tujuan hidup. Kita jadi berusaha buat ngeraih mimpi itu. Bener kan? Tapi kalo punya mimpi, jangan cuma diandaikan aja. Membayangkan cuma bikin kita pepohonan dan bisa bikin gila.
Ya, berarti dalam hidup kita ini ada yang kurang. Yang pertama, Iman. Yang kedua, tujuan. Kalo kita bisa ngelengkapin semua itu, pasti hidup kita bakal terarah.
LIFEYES it gets hard at timesYES sometimes you wish you weren't aliveYES you have these thing called Mental BreakdownsYES living is toughBut please, for the love of GodDon't complain about itYou are not the only oneEveryone is going through the same thing as youSo, QUIET WHINING AND START LIVING.
Oke semoga postingan ini bisa mencerahkan masa depan kalian yang suram itu Gyahahaha.
Keep strong guys !
Al-Quran mana al-quran mau tobat..................ea
ReplyDeletegyahahaha kalo kamu tobat kudukung kok tenang aja
Deletemimpi adalah kunci untuk kita ??@#$%^&^& *lupa lirik*
ReplyDeletehaha...serem banget pake mau bunuh diri. haha :D
semangaaat! :)
ReplyDeleteMuadoooooot jahahah aRini
ReplyDelete