Posts

Si Lambat

Aku tuh orang yang hidupnya slow paced banget. Alias nggak pernah berambisi tinggi terhadap apapun.  Aku tahu kalo hidup begini aku gak bakal sukses, sekaya, dan sehebat orang-orang. Tapi ya aku hepi dengan hidupku saat ini.  Aku nggak bisa merespon banyak hal dalam satu waktu. Bahkan aku nggak nyaman merasakan kebahagiaan yang datang kepadaku bersamaan. Aku lebih suka menikmatinya pelan-pelan, satu-persatu.  Beberapa minggu ini aku lagi pusing banget karena kayak banyak sekali hal yang terjadi. Aku ngurusin UMKM event HUT PKT, ada juga event Gebyar Batik PKT, Tamimi sebentar lagi menikah, aku sibuk mikirin seleksi CPNS, ada job freelance yang sedang aku pegang, dan aku lagi excited menunggu album coldplay rilis. Aku tuh senang dan excited dengan semua hal ini. Tapi kenapa semua harus datang bersamaan 😫  Alhasil, aku nggak fokus karena banyak sekali yang harus kupikir wkwkwk. Lagi fokus ini, tiba-tiba kepikir "oh iya ini belum, itu belum". Dikasih instruksi aku iya iya, tapi

Mid-Year Life Report, July 2024 ed.

Halo! Saatnya aku melaporkan life updates di blog setelah sekian lama blog ini terbengkalai, haha.  Alhamdulillah, aku berhasil hidup sampai 20 sekian tahun 🥹 (sengaja tidak menulis secara eksplisit, malu udah tua hehe). Masih dengan tubuh kurus nan mungil ini, ternyata aku bisa juga menerjang dunia. Walaupun agak tertatih-tatih dan sesekali tersandung. Bulan ini banyak kagetnya. Banyak bahagianya, tapi banyak sedihnya juga.  Yang bikin bahagia, tentu saja aku yang bertambah usia dan masih dikelilingi orang-orang baik. Di usia yang sudah nggak muda ini, terharuu orang-orang masih ingat dan menyempatkan untuk catch up, menanyakan kabar dan bertukar life updates :') Pertengahan bulan kemarin Safira ngajakin meet up di Singapura. Setelah 2 tahun nggak ketemu, tentu saja ajakan ini sangat menggiurkan wkwk.  Awalnya dia ngajakin bulan Oktober, setelah kontrak kerjanya di Australia beres. Tapi tiba-tiba aku dichat "kalo minggu depan aja ke sg nya gimana?"  Eh gimana gimana? Wk

People Come and Go

Aku sudah sering sekali mendengar tentang nasihat berteman di kantor. Intinya, teman kantor tuh ya sebatas teman kerja aja. Jangan harap pertemanan itu akan setulus pertemanan lain.  Aku pun dulunya selalu menerapkan itu dan memasang dinding tebal ke teman kerja, apalagi yang baru saja kenal.  Kerja ya kerja. Selain jam kerja, tolong jangan ganggu aku karena aku juga punya kehidupan yang lain.  Dulu aku se-strict itu.  Sampai tiba-tiba aku diperkenalkan dengan seorang partner kerja, yang entah kenapa aku bisa nyaman dengan mudah. Aneh. Ia seakan berhasil menembus dinding tebal yang kubangun tinggi-tinggi di depan orang-orang.  Kami sama-sama "anak baru", masuknya cuma beda 2 minggu. Dari awal kami ketemu, ia memang menyenangkan dan kami sudah banyak bercerita. Dan karena kami satu divisi (sebenernya nggak sih, tapi emang kerja kami berhubungan banget), kami jadi banyak komunikasi yang bikin kami mudah dekat.  Kehadirannya benar-benar memberi warna baru di worklife ku.  Keprib

Mencari Apa yang Dicari

Sudah mulai gila, sudah mulai tak terarah, emosi sudah seringkali tak terbendung. Mungkin tandanya aku harus mulai rutin menulis lagi ya? Akhir-akhir ini aku sering kali kehilangan semangat hidup. Kayak "apa sih yang aku cari? Mau sampai kapan kayak gini?" Aku juga nggak tahu sedang hidup untuk siapa, hidup karena apa. Bahkan nggak tahu lagi hidup di dunia siapa. Karena rasanya, ini bukan hidupku.

Si Pecundang

Tulisan ini aku tulis di akhir tahun lalu. Namun rasanya relate dengan perasaanku saat ini. * * * Akhir tahun tiba-tiba aku mempertanyakan eksistensiku di dunia ini. Tiap minggu, setelah diskusi (atau di sini dinamakan refleksi), aku selalu mempertanyakan sampai manakah aku bisa bertahan di sini. Ketika kita berdiskusi akan suatu hal, kadang kita bisa berbeda persepsi. Bukan karena aku nggak paham. Aku merasa mengerti, tapi ternyata persepsiku berbeda. Bukan berarti aku tidak paham bukan?  Atau mungkin, bisa jadi aku sendiri nggak tahu apa yang nggak aku tahu. Membingungkan memang, tapi itu bisa saja terjadi.  Aku nggak suka disindir dengan kalimat pedas. Jika memang aku salah, tolong tegur atau sampaikan dengan baik. Aku bukan anak nakal atau bandel kok. Seumur-umur, aku selalu berusaha menjadi orang yang taat. Aku nggak pernah aneh-aneh. "Kalo nggak ngerti tuh tanya. Jangan sok pintar. Mending bodoh 5 menit daripada sok pintar selamanya" "Apa sih alasan kalian kayak gi

Menjadi FIFA Volunteer

Image
Halo! Akhirnya postingan ini jadi setelah tertunda berbulan-bulan wkwk. Bulan November lalu aku cukup bersemangat karena aku menjadi volunteer FIFA U-17 World Cup 2023! Menjadi volunteer di sporting event adalah salah satu bucket list-ku dari dulu (I literally wrote that in my list). Yup, dari dulu aku punya wishlist pengin banget jadi volunteer UN, Asian Games, Olympic, ataupun World Cup. Aku baru tahu ternyata world cup itu banyaaak banget macemnya. Mulai dari World Cup senior yang paling terkenal, kemudian ada juga Youth World Cup (U-20 dan U-17), Women's World Cup, Fustal World Cup, Beach Soccer World Cup dan banyak lagi. Itu baru yang diselenggarakan FIFA, belum lagi yang diselenggarakan federasi lain seperti Basketball World Cup, Rugby World Cup, dll. Entah kenapa aku bersemangat sekali untuk bisa ambil bagian di kompetisi olahraga di kancah internasional ini. Yah walaupun aku nggak bisa olahraga juga sih wkwk. Waktu Asian Games 2018 lalu, aku juga sempat tertarik daftar. Ak

Liburan Lintas Dua Pulau

Image
Halo! Aku baru aja pulang liburan nih hihi. Setelah 3 tahun pandemi, ini adalah liburan terpanjang sekaligus liburan pertamaku bareng keluarga di luar kota. Liburan ini walaupun rutenya masih itu-itu saja (Jogja, as always ), tapi aku menemukan banyak cerita baru. Kali ini keluarga kami nggak sendiri, tapi ditemani juga dengan keluarga tante kami –Bu Na, Tasya, dan Zaki– dari Dumai, Riau. Aku terakhir ketemu mereka 12 tahun lalu di Medan. Dulu masih imut-imut, sekarang sudah sebesar inii 🥹 Rute pertama kami setelah menjemput Buna and the gank di bandara adalah ke Borobudur. Di sana, kami juga mampir ke rumah tetangga kami, Tante Yani yang tinggal di sekitaran Borobudur. Kami diajak jalan kaki blusukan ke sumber air yang dianggap suci oleh pada Buddha (kalo nggak salah namanya Sendang Wadhon, cmiiw). Sumber air ini rame banget ketika Waisak karena termasuk dalam serangkaian kegiatan keagamaan Buddha. Kami juga diajak ke Candi Pawon jalan kaki lewat belakang rumah warga, saking dekatny